Medianusantara.net, Jayapura– Kepemimpinan Benhur Tomi Mano selama menjadi Walikota Jayapura dua periode begitu sangat membekas di hati warga Suku Walak.
Tidak hanya membawa di Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano hadir melindungi dan menjaga masyarakatnya sehingga merasa nyaman tinggal di kota berjuluk seribu pinang itu.
Hal ini mendorong seluruh warga Walak datang dari berbagai daerah di Papua bersatu mendukung Benhur Tomi Mano dan Constant Karma di PSU Pilkada Papua 2025.
Dukungan ini dinyatakan oleh Ikatan Keluarga Suku Walak for BTM-CK dalam deklarasi di Angkasa Indah, Kota Jayapura pada Jumat, 2 Mei 2025.
Benhur Tomi Mano hadir bersama wakilnya, Constant Karma disambut adat masyarakat suku Walak dari pintu masuk sampai di lokasi deklarasi.
Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Besar Suku Walak, Oni Gombo menilai Benhur Tomi Mano dan Constant Karma sudah teruji dan masih layak memimpin Papua.
“Alasan kami mendukung BTM-Constant Karma karena sudah teruji dan masih layak. Kita lihat sendiri secara sistem nasional berpihak kepada yang lain, tapi alam Papua melihat BTM-Constant Karma,” ungkapnya.
Fakta menarik khususnya sosok Benhur Tomi Mano, ungkap Oni Gombo, setiap kali berkunjung menemui masyarakat selalu ada air mata yang jatuh.
Menurutnya, figur kepemimpinan Benhur Tomi Mano mengingatkannya pada sosok mendiang Lukas Enembe, Gubernur Papua dua periode.
“Kami melihat BTM di mana-mana selalu ada air mata yang jatuh. Seperti Lukas enembe, tampaknya roh itu ada di bapak BTM,” paparnya.
BTM: Suku Walak Adalah Keluarga Saya
Benhur Tomi Mano menyatakan dengan tegas bahwa warga Suku Walak adalah sahabat, keluarga, teman.
“Papua adalah rumah kita bersama, honai kita bersama, dan istana kita bersama. Maka dari harus jaga bersama-sama,” katanya.
Lanjut, Benhur Tomi Mano jika nanti terpilih akan memperhatikan gereja yang sedang dibangun oleh warga Suku Walak.
Tak lupa, juga pembangunan asrama untuk warga suku Walak.
“Tempatnya di mana, jika saya Gubernur asrama Walak akan saya bangun.
Sebelum beranjak pergi, Benhur Tomi Mano menerima cenderamata berupa tongkat yang terbuat dari Kayu Soang.
Kemudian, juga memberikan Noken sebagai tanda suara untuk BTM-Constant Karma sudah dibungkus dalam Noken dan tidak akan keluar sedikitpun.