Jayapura, Medianusantara.net – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua bersama Kelompok Cipayung, serukan pilkada damai di provinsi Papua.
Seruan itu di sampaikan demi menjaga pesta demokrasi di provinsi Papua berjalan aman dan lancar tanpa adanya politik identitas yang dikhawatirkan dapat memecah belah persatuan diantara orang Papua.
“Kami ingin menanggapi isu kedaerahan, terutama isu yang bisa memecah belah orang Papua. Kami ingin menyoroti isu keagamaan atau politik identitas yang digaungkan oleh kelompok-kelompok tertentu, dalam rangka kepentingan politik mereka,”kata Ketua KNPI Provinsi Papua, Benyamin Gurik. Di Jayapura (2/9/2024)
Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi Billy F Kreeuw mengatakan selaku pemuda dari Tabi – Saireri melihat perkembangan politik terutama dalam pemilihan gubernur – wakil gubernur Papua. Sebagai pemuda merasa perlu ikut berperan penting dalam mengarahkan pesta demokrasi kedepan. Agar pesta democrasi di Tanah Papua dapat berjalan dengan aman sampai pada hari pencoblosan.
Dirinya berharap agar dalam pesta demokrasi ini tidak terjadi perbedaan agama, sukuisme, ras dan antar golongan, sehingga Pemilukada dapat berjalan dengan baik.
Senada dengan itu, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz dari Kelompok Cipayung ingin menghimbau bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Jadi kami tegaskan bahwa politik Identitas membahayakan untuk keberlangsungan kedamaian di Tanah Papua.
Sehingga oknum – oknum yang dimaksud seluruh kandidat calon gubernur – wakil gubernur, calon bupati – wakil bupati dan juga calon walikota – wakil walikota yang ada di Tanah Papua tidak boleh menggunakan isu – isu SARA.
Baik itu isu agama dan etnis. Karena itu sangat merugikan. Itu yang menjadi harapan kami,”kata Mahfuds.
Para pemuda ini berharap bahwa siapapun yang maju tidak menggunakan isu SARA. “Kalau di Papua sekarang ada dua kandidat Pasangan Gubernur – Wakil Gubernur Papua untuk tidak menggunakan isu politik identitas.
Karena itu sudah merusak hubungan kesatuan dan persatuan orang Papua. Kita tidak bicara ke Pak MDF (Mathius D Fakhiri) atau BTM (Benhur Tomi Mano). Tetapi keduanya jangan menggunakan isu identitas dan isu agama untuk kepentingan politik,”ujarnya menghimbau.
Komentar lainnya datang dari Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan yang mengajak semua pihak menjaga keutuhan bersama di Papua selama masa Pemilukada yang saat ini proses pentahapannya sedang berjalan.
“Kita sedang mengajak bapak dan ibu sekalian, karena ada isu yang kami dengar. Menurut kami hal ini sangat penting, karena generasi Papua yang sedang bertarung di pemilihan gubernur ini, adalah anak – anak asli Papua yang berkomitmen membangun Tanah Papua. Papua ini membutuhkan Pembangunan yang menjadi catatan kerjasama kita sekalian. Agar pemilihan ini, berlangsung. Siapapun yang menjadi gubernur dia akan membawa Papua kearah yang lebih baik,”harap Raymond
Nampak hadir diantaranya Ketua Badko HMI Papua dan Papua Barat Charry Lagefa, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz, Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan, Ketua GMKI Cabang Jayapura Lalius Kobak, Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi Billy F Kreeuw, Sekretaris KNPI Kota Jayapura, Jack Wally dan Bendahara KNPI Kabupaten Mamberamo Raya Max Woisiri.
RED